Dilan, Bukanlah Pemuda Idaman!
Oleh: Muhammad Fahrul Alam
Sobat, akhir-akhir ini dunia remaja di Indonesia sedang
diramaikan film Dilan. Film dilan diadopsi dari novel berjudul sama, yaitu
Dilan 1990. Sebagai muslim dan muslimah yang cerdas, tak layak bagi kita
merespon dengan cepat dan mudah ikut-ikutan. Biasakan berfikir sebelum berbuat.
Film Dilan ini makin membuat kita membawa kedekatan kepada Allah atau justru
malah merangsang kemaksiatan kita pada Allah.
Sobat, tak ada yang mengagumkan dari novel dan film Dilan
ini. Jalan ceritanya didominasi dengan pacaran yang jelas-jelas haram dalam
islam, pendewaan nafsu, dan maksiat atas nama Cinta. Jika banyak yang bilang
keunikan ada diromantisme Dilan. Namun justru disitulah rayuan maut syaitan
yang membius iman kita. Kecerdasan yang ditampilkan dalam jalan cerita hanyalah
kamuflase dari kebodohan pemuda yang dangkal ajaran agama dan iman yang lemah.
Sobat, jadi gak perlu kita mengikuti huru-hara film Dilan
ini. Cukuplah viralnya fillm ini yang menjadi pelajaran tersendiri, bahwa dunia
remaja saat ini masih memilukan hati. Banyak yang belum menemukan jati diri,
sehingga mereka mudah terpesona oleh gaya hidup yang tidak islami. Hal inilah
yang harus diterangi oleh orang islam dengan ideologi islam.
“Pemuda idaman bukanlah pemuda yang ahli pacaran, pemuda idaman bukanlah yang kreatif mengumbar maksiat atas nama cinta dan sayang. Inilah jebakan yang digunakan syaitan. Agar pemuda islam terlena dengan dunia.”
Ada banyak sekali pemuda islam yang sangat paham betul apa
tujuan mereka diciptakan. Pemuda yang dengan ikhlas sepenuh hati taat pada
atran-aturan islam. Memperjuangkan islam dengan semangat.
Saat ini kita kekurangan film dan novel yang bertemakan
islam. Jika kalian ingin melihat film cinta yang dilandasi cinta kepada Allah
SWT, kalian bisa melihat short film buatan anak bangsa di YouTube dengan judul
“Cinta Fisabilillah” yang memiliki 14 episode.
Komentar
Posting Komentar