Langsung ke konten utama

Do'a Mengalahkan Takdir




Do’a mengalahkan Takdir

#Kisah Inspiratif

Suatu hari ada seorang wanita tua yang mendatangi Nabi Musa AS, wanita itu tahu bahwa nabi Musa AS bisa berbicara secara langsung dengan Allah SWT. Wanita itu pun meminta nabi Musa AS untuk menanyakan sesuatu ke Allah
“Wahai Nabi Musa, tolong tanyakan kepada Allah kapan aku mempunyai anak” tanya wanita tua tersebut dengan wajah yang sedih
“baiklah” jawab Nabi Musa AS
Lalu Nabi Musa bertanya kepada Allah SWT
“Ya Allah, ada seorang wanita yang bertanya kapan dia akan memiliki anak” tanya Nabi Musa
“ Wahai Musa, katakanlah kepada wanita itu bahwa dia ditakdirkan tidak akan memiliki anak” Jawab Allah SWT
Lalu wanita itu bertanya lagi kepada nabi Musa
“Wahai Nabi Musa, bagaimana kata Allah?” tanya wanita tua tadi dengan penasaran
“Maafkan saya, kata Allah engkau ditakdirkan tidak akan memiliki anak” jawab nabi Musa
“Baiklah kalau begitu” Jawab wanita tua itu dengan wajah sedih dan beranjak pulang

Hari kedua wanita tua tersebut kembali mendatangi Nabi Musa untuk menanyakan hal yang sama
“Wahai Nabi Musa, apakah aku sudah bisa untuk mempunyai anak? Kapan?” tanya wanita tua tersebut
Lalu Nabi Musa bertanya ke Allah SWT
“Ya Allah, ini ada wanita yang kemaren dengan pertanyaan yang sama dengan yang kemaren” tanya Nabi Musa kepada Allah SWT
“Wahai Musa, katakanlah kepadanya lagi bahwa dia ditakdirkan tidak memiliki anak” jawab Allah SWT
Lalu Nabi Musa pun menyampaikan kepada wanita tua tadi
“Maaf, kata Allah engkau tidak ditakdirkan untuk memiliki anak” kata Nabi Musa kepada wanita tua tadi
“Baiklah” jawab singkat wanita tua tadi dan ia beranjak pulang kerumahnya
Kejadian ini berulang lagi sampai beberapa kali
Dan akhirnya setelah beberapa bulan berlalu wanita tua ini sudah tidak bertanya kepada nabi musa

Selang satu tahun kemudian, wanita tua ini kembali mengunjungi nabi Musa AS sambil menggendong seorang anak
“Assalamualaikum wahai Nabi Musa” sapa wanita tua tersebut
“Waalaikumussalam, maaf anak siapakah yang engkau gendong itu?” tanya Nabi Musa
“ini anakku wahai Nabi Musa” jawab wanita tersebut dengan raut wajah bahagia
Nabi Musa pun bingung bagaimana bisa wanita ini memiliki anak sedangkan allah mengatakan bahwa wanita ini ditakdirkan tidak memiliki anak. Lalu Nabi Musa pun bertanya kepada Allah
“Ya Allah, bagaimana wanita ini memilikin anak sedangkan engkau mengatakan bahwa wanita ini ditakdirkan tidak memiliki anak” tanya Nabi Musa
“Wahai musa, setiap pulang dari tempatmu, dia terus menerus menyebut Ar-Rahim dengan tulus hati. Bagaimana mungkin aku mengabaikannya. Sesungguhnya Kuasa-Ku melampaui Takdir” Jawab Allah SWT

Masyaa Allah

Pesan:
Percayalah dengan Do’a yang kau panjatkan, bagaimana Allah Mau mengabulkannya jika engkau saja masih belum percaya bahwa Do’a mu akan dikabulkan oleh Allah SWT.
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai”(HR. Trimidzi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebenarnya manakah yang benar antar "Kowe" dengan "Koe"?

Halo sobat! Makasih ya udah mampir ke FSNtimes, oh ya kali ini FSNtimes akan membahas tentang “Belajar Bahasa Jawa Yang Benar”. Kok bahasa jawa sih? Yo iyo, amarga kan aku wong jowo hihihi. Pada umumnya, Orang Jawa biasanya memanggil seseorang (kamu) dengan kata “kowé” atau “koe” ( yah walaupun ada lagi dengan bahasa yang lebih halus yaitu “Panjenengan dan Njenengan”. Tapi taukah kalian bahwa “Kowé” dan “Kamu”  itu memiliki arti yang berbeda? Berikut penjelasannya: Dalam kamus bahasa jawa “kowé” memiliki arti kamu. Sedangkan “koe” artinya adalah Anak lutung atau Anak Monyet. Nah jadi akhirnya yang benar adalah “Kowé” bukan “koe” jadi mulai dari sekarang kita harus berhati-hati dalam menulis dan mengucapkan kata “Kowé dan Koe” karena walaupun hanya beda satu huruf tapi akan membuat maknanya berbeda jauh. Dan kita juga bisa mendapat dosa lho karena jika kita menggunakan kata “koe” untuk memanggil nama orang, maka sama saja kita menghina atau menganggap orang itu adalah “Anak Lutu...

Berbakti Kepada Orang Tua - Ustadz Hanan Attaki

B erbakti kepada kedua Orang Tua FSNtimes  Ada satu hadist dari Rasulullah SAW tentang berbakti kepada orang tua ” Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya, Diluaskan Rezekinya, Hendaklah ia berbakti kepada orang tua. Dan menyambung silahturahim” Ternyata, Berbakti kepada orang tua itu adalah syarat untuk diberikan umur yang panjang. Arti umur yang panjang ada dua: yang pertama bisa bener-bener Allah tambah durasi waktu, yang kedua bisa berarti kehidupan kita itu akan sangat bahagia sepanjang hidup. Tidak ada yang sia-sia. Sehingga kalau kita merasa bahwa pekerjaan kita mulai banyak masalah, usaha-usaha kita mulai mengalami kerugian, lantas kita mencari-cari penyebabnya.   Kita evaluasi sekian banyak hal, Tapi jangan lupa, yang pertama harus kita evaluasi adalah kita evaluasi dulu hubungan kita dengan Allah SWT, kemudian evaluasi hubungan kita dengan orang tua. Oleh: Ustadz Tengku Hanan Attaki Twitter : @PemudaHijrah      ...

Kisah Seorang Lelaki Buta

💠 Renungan 💠 Kisah seorang lelaki buta 👤Syaikh Abdurrozaq (salah seorang pengajar di masjid Nabawi) -semoga Allah menjaga beliau- berkata : Aku pernah menjumpai di sebuah desa kecil (sebelah timur kota Madinah)  seutas tali yang (salah satu ujung tali tersebut) terikat di pintu sebuah rumah, dan ujung yang lain terikat di pintu sebuah masjid. Akupun bertanya, (kepada seorang penduduk di desa tersebut)  untuk apa tali ini? Ini rumah seorang yang sudah tua, dia buta, tidak ada seorangpun yang menuntunnya pergi sholat berjama'ah di masjid, dia memegangi tali tersebut, untuk bisa sampai ke masjid, dan ketika pulang ke rumah. 🌐[Diterjemahkan dari chanel telegram beliau, dengan penyesuain bahasa] Para pembaca, apa kita tidak malu dengan lelaki tua yang buta, namun dia masih bersemangat untuk sholat lima waktu dengan berjama'ah di masjid. Ayo, selagi mata kita bisa melihat, usia kita masih muda, gunakan sebaik mungkin untuk rutin dan istiqomah dalam sholat berjama'ah. 📝 Ustad...