Langsung ke konten utama

Kesabaran tak semudah yang dikatakan



Kesabaran tak semudah yang dikatakan

#Kisah Inspiratif

Saya  memiliki teman seorang Ustadz. Ia sering berceramah dan berkhutbah tentang kesabaran diberbagai daerah.
Suatu hari, istrinya yang sedang hamil merasakan akan melahirkan dan akhirnya dibawa menuju rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit, ustadz tersebut menuju ruang admnistrasi dan harus membayar sebesar 1 juta rupiah untuk biaya persalinan. Ustadz tersebut bingung dengan biaya persalinan istrinya karena ia tidak memiliki uang. Ia mondar-mandir dirumah sakit bingung memikirkan biaya tadi, sang istri yang melihatnya pun berkata:
“Abi kenapa sih?” tanya istrinya
“Abi bingung bagaimana cara membayar biaya bersalin umi. Mungkin abi cari kerja aja buat biaya bersalin” Jawab Ustadz tersebut
“Abi mau kerja apa yang bisa langsung dapet duit sebanyak itu? Emang ada?” tanya istrinya
“enggak ada sih” jawab ustadz tadi dengan wajah sedih
“Abi kan ustadz, sering ngingetin ke orang-orang tentang kesabaran, kekuatan do”a. Terus kenapa abbi enggak minta langsung ke Allah aja?” kata istrinya
“Astaghfirullah, kenapa abi lupa ya?. Yaudah abi mau kemasjid dulu ya,” jawab ustadz tersebut
Akhirnya Ustadz tadi menuju kemasjid dan berdo’a dengan khusyuk meminta pertolongan Allah SWT. Dan Maasyaa Allah, do’anya langsung dikabulkan oleh Allah. Saat ustadz tersebut keluar dari masjid, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang memberinya uang. Awalnya ia menolak, namun akhirnya diterima.
Segera ia pergi menuju ruang administrasi untuk membayar biaya persalinan istrinya. Ternyata uang tadi berjumlah pas 1 juta rupiah, sehingga ia tidak perlu pusing lagi memikirkan biaya persalinan istrinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebenarnya manakah yang benar antar "Kowe" dengan "Koe"?

Halo sobat! Makasih ya udah mampir ke FSNtimes, oh ya kali ini FSNtimes akan membahas tentang “Belajar Bahasa Jawa Yang Benar”. Kok bahasa jawa sih? Yo iyo, amarga kan aku wong jowo hihihi. Pada umumnya, Orang Jawa biasanya memanggil seseorang (kamu) dengan kata “kowé” atau “koe” ( yah walaupun ada lagi dengan bahasa yang lebih halus yaitu “Panjenengan dan Njenengan”. Tapi taukah kalian bahwa “Kowé” dan “Kamu”  itu memiliki arti yang berbeda? Berikut penjelasannya: Dalam kamus bahasa jawa “kowé” memiliki arti kamu. Sedangkan “koe” artinya adalah Anak lutung atau Anak Monyet. Nah jadi akhirnya yang benar adalah “Kowé” bukan “koe” jadi mulai dari sekarang kita harus berhati-hati dalam menulis dan mengucapkan kata “Kowé dan Koe” karena walaupun hanya beda satu huruf tapi akan membuat maknanya berbeda jauh. Dan kita juga bisa mendapat dosa lho karena jika kita menggunakan kata “koe” untuk memanggil nama orang, maka sama saja kita menghina atau menganggap orang itu adalah “Anak Lutu...

Berbakti Kepada Orang Tua - Ustadz Hanan Attaki

B erbakti kepada kedua Orang Tua FSNtimes  Ada satu hadist dari Rasulullah SAW tentang berbakti kepada orang tua ” Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya, Diluaskan Rezekinya, Hendaklah ia berbakti kepada orang tua. Dan menyambung silahturahim” Ternyata, Berbakti kepada orang tua itu adalah syarat untuk diberikan umur yang panjang. Arti umur yang panjang ada dua: yang pertama bisa bener-bener Allah tambah durasi waktu, yang kedua bisa berarti kehidupan kita itu akan sangat bahagia sepanjang hidup. Tidak ada yang sia-sia. Sehingga kalau kita merasa bahwa pekerjaan kita mulai banyak masalah, usaha-usaha kita mulai mengalami kerugian, lantas kita mencari-cari penyebabnya.   Kita evaluasi sekian banyak hal, Tapi jangan lupa, yang pertama harus kita evaluasi adalah kita evaluasi dulu hubungan kita dengan Allah SWT, kemudian evaluasi hubungan kita dengan orang tua. Oleh: Ustadz Tengku Hanan Attaki Twitter : @PemudaHijrah      ...

Kisah Seorang Lelaki Buta

💠 Renungan 💠 Kisah seorang lelaki buta 👤Syaikh Abdurrozaq (salah seorang pengajar di masjid Nabawi) -semoga Allah menjaga beliau- berkata : Aku pernah menjumpai di sebuah desa kecil (sebelah timur kota Madinah)  seutas tali yang (salah satu ujung tali tersebut) terikat di pintu sebuah rumah, dan ujung yang lain terikat di pintu sebuah masjid. Akupun bertanya, (kepada seorang penduduk di desa tersebut)  untuk apa tali ini? Ini rumah seorang yang sudah tua, dia buta, tidak ada seorangpun yang menuntunnya pergi sholat berjama'ah di masjid, dia memegangi tali tersebut, untuk bisa sampai ke masjid, dan ketika pulang ke rumah. 🌐[Diterjemahkan dari chanel telegram beliau, dengan penyesuain bahasa] Para pembaca, apa kita tidak malu dengan lelaki tua yang buta, namun dia masih bersemangat untuk sholat lima waktu dengan berjama'ah di masjid. Ayo, selagi mata kita bisa melihat, usia kita masih muda, gunakan sebaik mungkin untuk rutin dan istiqomah dalam sholat berjama'ah. 📝 Ustad...