Langsung ke konten utama

Ingin bangkrut, malah untung


Bermaksud ingin bangkrut, malah untung besar

Kisah ini datang dari seorang sahabat nabi yaitu Abdurrahman bin Auf, suatu hari Abdurrahman bin Auf pernah memborong banyak sekali Kurma muda maupun kurma yang gagal panen, ia membelinya dengan maksud ingin merugi, karena setiap ia berniaga, ia selalu mendapatkan keuntungan, dia pun bosan karena tidak pernah mengalami kerugian.
Namun, sesaat setelah itu beberapa wilayah seperti Madinah, Yamamah, dan beberapa wilayah lain mengalami wabah penyakit Diare yang luar biasa sangat parah. Karena pada zaman itu belum ada teknologi kesehatan yang canggih, maka obat penyakit Diare tradisional pada saat itu adalah kurma muda yang dibakar.
Maka apa yang terjadi?, kurma muda yang sudah diborong dan dikumpulkan oleh Abdurrahman bin Auf yang ia pikir akan sesuai keinginannya yaitu membuatnya merugi besar, namun takdir Allah berkata lain, Abdurrahman bin Auf didatangi oleh beberapa pedagang besar untuk membeli kurma-kurma muda tadi dengan harga 3-4 kali lipat lebih mahal dibanding harga saat Abdurrahman bin Auf membelinya.
Para pedagang itu membeli kurma-kurma muda itu untuk dijadikan obat Diare bagi para penduduk beberapa kota yang terkena wabah Diare.
 
Sa’ad bin Abi Waqash pernah berkata “ Abdurrahman bin Auf itu seakan-akan ia mencangkul dimanapun, Abdurrahman bin Auf akan menemukan Emas didalamnya”.
 
Pesan : Allah akan memberikan kita Rezeki yang cukup dengan karunianya, karena cukup itu lebih baik daripada banyak, contohnya punya ratusan sepatu, tapi tidak ada yang cukup ukurannya, itukan repot.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebenarnya manakah yang benar antar "Kowe" dengan "Koe"?

Halo sobat! Makasih ya udah mampir ke FSNtimes, oh ya kali ini FSNtimes akan membahas tentang “Belajar Bahasa Jawa Yang Benar”. Kok bahasa jawa sih? Yo iyo, amarga kan aku wong jowo hihihi. Pada umumnya, Orang Jawa biasanya memanggil seseorang (kamu) dengan kata “kowé” atau “koe” ( yah walaupun ada lagi dengan bahasa yang lebih halus yaitu “Panjenengan dan Njenengan”. Tapi taukah kalian bahwa “Kowé” dan “Kamu”  itu memiliki arti yang berbeda? Berikut penjelasannya: Dalam kamus bahasa jawa “kowé” memiliki arti kamu. Sedangkan “koe” artinya adalah Anak lutung atau Anak Monyet. Nah jadi akhirnya yang benar adalah “Kowé” bukan “koe” jadi mulai dari sekarang kita harus berhati-hati dalam menulis dan mengucapkan kata “Kowé dan Koe” karena walaupun hanya beda satu huruf tapi akan membuat maknanya berbeda jauh. Dan kita juga bisa mendapat dosa lho karena jika kita menggunakan kata “koe” untuk memanggil nama orang, maka sama saja kita menghina atau menganggap orang itu adalah “Anak Lutu...

Berbakti Kepada Orang Tua - Ustadz Hanan Attaki

B erbakti kepada kedua Orang Tua FSNtimes  Ada satu hadist dari Rasulullah SAW tentang berbakti kepada orang tua ” Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya, Diluaskan Rezekinya, Hendaklah ia berbakti kepada orang tua. Dan menyambung silahturahim” Ternyata, Berbakti kepada orang tua itu adalah syarat untuk diberikan umur yang panjang. Arti umur yang panjang ada dua: yang pertama bisa bener-bener Allah tambah durasi waktu, yang kedua bisa berarti kehidupan kita itu akan sangat bahagia sepanjang hidup. Tidak ada yang sia-sia. Sehingga kalau kita merasa bahwa pekerjaan kita mulai banyak masalah, usaha-usaha kita mulai mengalami kerugian, lantas kita mencari-cari penyebabnya.   Kita evaluasi sekian banyak hal, Tapi jangan lupa, yang pertama harus kita evaluasi adalah kita evaluasi dulu hubungan kita dengan Allah SWT, kemudian evaluasi hubungan kita dengan orang tua. Oleh: Ustadz Tengku Hanan Attaki Twitter : @PemudaHijrah      ...

Kisah Seorang Lelaki Buta

💠 Renungan 💠 Kisah seorang lelaki buta 👤Syaikh Abdurrozaq (salah seorang pengajar di masjid Nabawi) -semoga Allah menjaga beliau- berkata : Aku pernah menjumpai di sebuah desa kecil (sebelah timur kota Madinah)  seutas tali yang (salah satu ujung tali tersebut) terikat di pintu sebuah rumah, dan ujung yang lain terikat di pintu sebuah masjid. Akupun bertanya, (kepada seorang penduduk di desa tersebut)  untuk apa tali ini? Ini rumah seorang yang sudah tua, dia buta, tidak ada seorangpun yang menuntunnya pergi sholat berjama'ah di masjid, dia memegangi tali tersebut, untuk bisa sampai ke masjid, dan ketika pulang ke rumah. 🌐[Diterjemahkan dari chanel telegram beliau, dengan penyesuain bahasa] Para pembaca, apa kita tidak malu dengan lelaki tua yang buta, namun dia masih bersemangat untuk sholat lima waktu dengan berjama'ah di masjid. Ayo, selagi mata kita bisa melihat, usia kita masih muda, gunakan sebaik mungkin untuk rutin dan istiqomah dalam sholat berjama'ah. 📝 Ustad...