Langsung ke konten utama

Uang Yang Berkah

UANG PALING BERKAH


Dari sahabat ibnu Umar Ra berkata, bahwa Rasulullah SAW mendatangi penjual kain, dan beliau membeli baju seharga 4 dirham, maka di pakailah baju itu oleh Nabi SAW,
di tengah perjalanan beliau bertemu dgn seorang lelaki anshar, seraya berkata " Ya Rasulullah berilah aku pakaian yang Allah telah berikan padamu, semoga Allah memberimu pakaian dari surga."

Rasulullah SAW segera melepas baju yang baru dibeli dan diberikan pada lelaki itu.

Beliau SAW kembali ke toko penjual pakaian dan membeli baju dengan harga 4 dirham, tersisa uang ditangan baginda SAW 2 dirham.

Tiba-tiba beliau melihat seorang budak wanita menangis di tepi jalan, Nabi bertanya, "mengapa engkau menangis?

wanita itu berkata, tuanku memberiku dua dirham utk membeli gandum, namun uang itu hilang." maka Nabi SAW memberikan uang dua dirham pada nya.

Wanita itu pergi namun masih menangis, beliau SAW memanggilnya dan berkata "kamu telah mengambil uang dua dirham, mengapa masih menangis?"

Wanita itu menjawab, "aku takut tuanku memukulku jika dia tahu bahwa uang yg aku belikan gandum ini adalah uang dari-mu ya Rasulullah, sementara uangnya telah aku hilangkan."

Nabi pun menghantarkan wanita itu pada majikannya, sesampai di rumah tuan si wanita itu, beliau mengucapkan salam, mereka mengenal suara yang mulia itu adalah suara Rasulullah SAW, dan mereka membiarkannya hingga tiga kali Nabi mengucapkan salam, dengan harapan keberkahan dari beliau SAW.

Setelah ketiga kali mereka menjawab salam dan mempersilahkan untuk masuk.

Nabi bertanya, "apakah kalian mendengar salamku pertama kali?"

Mereka jawab, "iya namun kami suka baginda memperbanyak salam untuk kami.
Demi ibu dan ayahku, ada apa gerangan baginda mendatangi kami ?"

Rasulullah berkata ," budakmu ini takut engkau pukul."

Majikan wanita itu berkata, "dia aku merdekakan karena Allah, dengan sebab dia berjalan bersama-mu."

Nabi SAW pun memberi kabar gembira pada si majikan itu, bahwa dia akan menjadi penghuni surga.

Rasulullah SAW bersabda, " Allah SWT telah memberkahi 10 dirham, menjadi baju yg dikenakan oleh Nabi-Nya, di pakai oleh orang anshar dan darinya dapat membebaskan budak, segala puji bagi Allah yang telah memberikan rezeki pada kami dengan kekuasaan-Nya.
HR.Thabari Majma' Azzawaij  9/13

sumber: t.me/kisah_inspiratif

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebenarnya manakah yang benar antar "Kowe" dengan "Koe"?

Halo sobat! Makasih ya udah mampir ke FSNtimes, oh ya kali ini FSNtimes akan membahas tentang “Belajar Bahasa Jawa Yang Benar”. Kok bahasa jawa sih? Yo iyo, amarga kan aku wong jowo hihihi. Pada umumnya, Orang Jawa biasanya memanggil seseorang (kamu) dengan kata “kowé” atau “koe” ( yah walaupun ada lagi dengan bahasa yang lebih halus yaitu “Panjenengan dan Njenengan”. Tapi taukah kalian bahwa “Kowé” dan “Kamu”  itu memiliki arti yang berbeda? Berikut penjelasannya: Dalam kamus bahasa jawa “kowé” memiliki arti kamu. Sedangkan “koe” artinya adalah Anak lutung atau Anak Monyet. Nah jadi akhirnya yang benar adalah “Kowé” bukan “koe” jadi mulai dari sekarang kita harus berhati-hati dalam menulis dan mengucapkan kata “Kowé dan Koe” karena walaupun hanya beda satu huruf tapi akan membuat maknanya berbeda jauh. Dan kita juga bisa mendapat dosa lho karena jika kita menggunakan kata “koe” untuk memanggil nama orang, maka sama saja kita menghina atau menganggap orang itu adalah “Anak Lutu...

Berbakti Kepada Orang Tua - Ustadz Hanan Attaki

B erbakti kepada kedua Orang Tua FSNtimes  Ada satu hadist dari Rasulullah SAW tentang berbakti kepada orang tua ” Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya, Diluaskan Rezekinya, Hendaklah ia berbakti kepada orang tua. Dan menyambung silahturahim” Ternyata, Berbakti kepada orang tua itu adalah syarat untuk diberikan umur yang panjang. Arti umur yang panjang ada dua: yang pertama bisa bener-bener Allah tambah durasi waktu, yang kedua bisa berarti kehidupan kita itu akan sangat bahagia sepanjang hidup. Tidak ada yang sia-sia. Sehingga kalau kita merasa bahwa pekerjaan kita mulai banyak masalah, usaha-usaha kita mulai mengalami kerugian, lantas kita mencari-cari penyebabnya.   Kita evaluasi sekian banyak hal, Tapi jangan lupa, yang pertama harus kita evaluasi adalah kita evaluasi dulu hubungan kita dengan Allah SWT, kemudian evaluasi hubungan kita dengan orang tua. Oleh: Ustadz Tengku Hanan Attaki Twitter : @PemudaHijrah      ...

Kisah Seorang Lelaki Buta

💠 Renungan 💠 Kisah seorang lelaki buta 👤Syaikh Abdurrozaq (salah seorang pengajar di masjid Nabawi) -semoga Allah menjaga beliau- berkata : Aku pernah menjumpai di sebuah desa kecil (sebelah timur kota Madinah)  seutas tali yang (salah satu ujung tali tersebut) terikat di pintu sebuah rumah, dan ujung yang lain terikat di pintu sebuah masjid. Akupun bertanya, (kepada seorang penduduk di desa tersebut)  untuk apa tali ini? Ini rumah seorang yang sudah tua, dia buta, tidak ada seorangpun yang menuntunnya pergi sholat berjama'ah di masjid, dia memegangi tali tersebut, untuk bisa sampai ke masjid, dan ketika pulang ke rumah. 🌐[Diterjemahkan dari chanel telegram beliau, dengan penyesuain bahasa] Para pembaca, apa kita tidak malu dengan lelaki tua yang buta, namun dia masih bersemangat untuk sholat lima waktu dengan berjama'ah di masjid. Ayo, selagi mata kita bisa melihat, usia kita masih muda, gunakan sebaik mungkin untuk rutin dan istiqomah dalam sholat berjama'ah. 📝 Ustad...